Lonjakan Kursus Generative AI di Indonesia 2025 – Data & Tren Lokal
![]() |
Ilustrasi Generative AI |
TVsembilan.com - Indonesia mencatatkan sejarah baru dalam transformasi digital dengan lonjakan signifikan dalam minat terhadap pembelajaran teknologi kecerdasan buatan, khususnya generative AI. Berdasarkan laporan Coursera Global Skills Report 2025, pendaftaran kursus generative AI dari pengguna Indonesia meningkat sebesar 237% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan Asia-Pasifik dan bahkan melampaui rata-rata global.
Kenaikan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai menyadari
pentingnya memahami dan menguasai teknologi AI generatif sebagai bagian dari
kompetensi masa depan. Pemerintah pun turut mendorong perkembangan ini melalui
berbagai inisiatif pendidikan dan digitalisasi.
Apa Itu Generative AI dan Mengapa Penting?
Generative AI merujuk pada model kecerdasan buatan yang mampu menciptakan
konten baru seperti teks, gambar, audio, dan kode berdasarkan data pelatihan.
Teknologi ini telah menjadi pengubah permainan di berbagai industri, dari
pemasaran dan pendidikan hingga pengembangan perangkat lunak.
Di tengah meningkatnya otomatisasi dan transformasi digital, pemahaman
akan generative AI menjadi keterampilan esensial. Dengan menguasai teknologi
ini, profesional maupun pelajar dapat membuka peluang karier baru, mendorong
inovasi, dan meningkatkan produktivitas.
Lonjakan Generative AI: Tren Global dan Perbandingan Kawasan
Secara global, minat terhadap kursus generative AI terus meningkat
seiring pesatnya perkembangan teknologi AI. Namun, pertumbuhan 237% dari
Indonesia menjadi pencapaian tersendiri. Untuk perbandingan:
- Rata-rata global hanya mencatat peningkatan
sekitar 60%.
- Negara-negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan
hanya menunjukkan pertumbuhan sekitar 80-100%.
- India yang dikenal sebagai pusat
teknologi mencatat pertumbuhan 150%, masih di bawah Indonesia.
lonjakan
generative ai yang terjadi di Indonesia ini bahkan melampaui banyak
prediksi analis teknologi global.
Siapa yang Mendorong Pertumbuhan Ini?
Pertumbuhan ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada beberapa aktor kunci
di balik lonjakan adopsi generative AI di Indonesia:
- Mahasiswa dan Pelajar: Mereka adalah segmen terbesar
pengguna Coursera dan platform serupa. Program Kampus Merdeka dan
kolaborasi dengan edtech global mempermudah akses ke kursus berkualitas.
- Profesional Digital dan Teknologi: Banyak pekerja yang melakukan reskilling
untuk tetap relevan dalam pekerjaan mereka.
- Pemerintah dan Institusi: Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) melalui program Digital Talent Scholarship
mendorong pelatihan AI di kalangan ASN dan masyarakat umum.
- Startup dan Korporasi: Perusahaan teknologi, bank, dan
media digital juga aktif mendukung pelatihan AI bagi karyawannya.
Bagaimana Artikel Ini Dibuat
Artikel ini disusun berdasarkan laporan resmi Coursera Global Skills
Report 2025, data pembanding dari World Economic Forum (WEF), serta
referensi dari kebijakan pemerintah Indonesia di bidang pendidikan dan
digitalisasi. Tim redaksi melakukan kurasi manual untuk memastikan setiap data
akurat, relevan, dan sesuai dengan konteks kebutuhan pembaca Indonesia. Artikel
ini tidak menggunakan AI sebagai penulis, namun mengandalkan penulis manusia
dengan latar belakang jurnalisme teknologi.
Dampak Sosial-Ekonomi dari Lonjakan Minat AI
Pertumbuhan minat terhadap generative AI tak hanya berdampak pada sektor
pendidikan, namun juga membawa implikasi besar bagi pasar tenaga kerja:
- Kebutuhan Talenta Teknologi: Indonesia masih mengalami
kekurangan talenta AI. Lonjakan kursus AI bisa menjadi jawaban terhadap
kekosongan tersebut.
- Digitalisasi Sektor Publik: Pemerintah dapat memanfaatkan
SDM dengan keterampilan AI dalam membangun sistem pelayanan publik
berbasis teknologi.
- Inovasi Lokal: Semakin banyak pengembang dan
startup yang menciptakan solusi berbasis AI untuk permasalahan lokal.
- Ekonomi Kreatif: Generative AI membuka peluang
di sektor konten, animasi, musik, dan game dengan efisiensi lebih tinggi.
Tantangan dan Risiko yang Perlu Diperhatikan
Meski pertumbuhannya pesat, adopsi generative AI juga membawa tantangan:
- Literasi Digital Rendah: Tidak semua peserta kursus
benar-benar memahami konsep AI. Banyak yang hanya ikut-ikutan tren.
- Ancaman Etika dan Privasi: Generative AI bisa digunakan
untuk membuat konten manipulatif, seperti deepfake atau propaganda.
- Ketimpangan Akses: Pelatihan AI masih banyak
terkonsentrasi di kota-kota besar, sedangkan daerah tertinggal kurang
terjangkau.
- Ketergantungan pada Platform
Asing: Sebagian besar kursus AI masih didominasi platform luar negeri.
Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama memastikan pelatihan AI
dilakukan secara merata dan etis.
Platform Populer dan Topik Favorit
Berdasarkan data Coursera dan beberapa survei edtech, berikut platform
dan topik AI yang paling banyak diakses pengguna Indonesia:
Platform:
- Coursera
- edX
- Udemy
- Google AI Learn
- YouTube (konten edukasi AI)
Topik Favorit:
- Prompt Engineering
- Pengenalan LLM (Large Language
Models)
- Pembuatan Gambar AI dengan
Diffusion Models
- NLP (Natural Language Processing)
- Implementasi AI dalam Bisnis
Rekomendasi untuk Pembuat Kebijakan dan Institusi
Untuk menjaga momentum positif ini, berikut beberapa saran strategis:
- Integrasi Kurikulum AI di
Pendidikan Formal: AI sebaiknya dikenalkan sejak SMA atau perguruan tinggi sebagai
mata pelajaran wajib.
- Pelatihan Berbasis Industri: Pemerintah dapat bermitra
dengan industri untuk mengadakan pelatihan AI yang kontekstual dan
praktikal.
- Dana Insentif untuk Kursus
Bersertifikat: Subsidi bagi peserta yang menyelesaikan kursus AI dari lembaga
kredibel.
- Infrastruktur Pembelajaran
Terbuka: Sediakan platform belajar online lokal dengan kurikulum berbasis
kebutuhan industri nasional.
Studi Kasus: Sukses Mahasiswa Mengikuti Kursus Generative AI
Dini, mahasiswa teknik informatika dari Universitas Negeri Malang,
menceritakan pengalamannya mengikuti kursus Prompt Engineering melalui
Coursera. "Awalnya saya hanya ingin tahu cara kerja ChatGPT, tapi setelah
mengikuti kursusnya saya justru belajar banyak tentang etika AI dan
implementasinya dalam produk nyata," ujarnya. Setelah menyelesaikan
kursus, Dini bahkan mendapat tawaran magang dari startup lokal di bidang
edutech.
Cerita seperti Dini menjadi bukti nyata bahwa kursus AI bukan hanya tren
sesaat, tapi bisa menjadi jalan karier.
Prediksi Perkembangan Generative AI di Indonesia
Melihat tren saat ini, dapat diprediksi bahwa:
- Jumlah peserta kursus AI akan
terus tumbuh, khususnya dari sektor non-teknis.
- Generative AI akan digunakan
dalam dunia pendidikan, customer service, serta sektor hukum dan
jurnalistik.
- Pemerintah akan membuat regulasi
baru untuk membatasi penyalahgunaan konten AI.
- Indonesia akan menjadi salah satu
pusat pengembangan solusi AI berbahasa lokal.
Dengan demikian, lonjakan ini bukan sekadar angka statistik, tetapi pertanda transformasi sosial dan ekonomi yang mendalam.
Ditulis Oleh: Penulis TVsembilan