Prabowo Jawab Kritik “Hanya Bisa Pidato” dengan Kerja Nyata Lewat Sekolah Rakyat
TVsembilan.com - Presiden RI Prabowo Subianto menurut data yang di ambil dari CNN indonesia memberikan respons tegas terhadap kritik yang menyebut dirinya “hanya bisa pidato” saat membekali kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat se-Indonesia di Jakarta, Jumat (22/8).
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa kritik semacam itu hanya bisa
dijawab dengan kerja nyata. Salah satunya adalah melalui program Sekolah
Rakyat, yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem
sebagai upaya memutus rantai kemiskinan di Indonesia.
“Ada yang mengatakan Prabowo hanya bisa pidato saja. Tapi kita buktikan
dengan hasil yang sebenarnya, yang nyata,” kata Prabowo.
Sekolah Rakyat sebagai Bukti Nyata
Saat ini, pemerintah telah mendirikan 100 Sekolah Rakyat, yang
dalam waktu dekat akan bertambah menjadi 165 sekolah, dengan target
mencapai 200 sekolah pada tahun depan.
Prabowo menyebut program ini bukan sekadar pencitraan, melainkan sebuah strategi
pembangunan manusia yang menyasar kelompok paling rentan secara ekonomi.
“Kita bertekad mengubah nasib saudara-saudara kita yang masih belum kuat
ekonominya,” ujarnya.
Strategi Politik: Kritik Dijawab dengan Aksi
Langkah Prabowo menanggapi kritik dengan menunjukkan program konkret bisa
dibaca sebagai strategi politik yang cerdas. Alih-alih terpancing, ia justru
menjadikan kritik sebagai panggung pembuktian.
Secara politik, ini memberi tiga sinyal penting:
- Kredibilitas meningkat – Publik melihat Prabowo bukan
hanya retorika, tetapi juga eksekusi nyata.
- Citra pro-rakyat – Fokus pada pendidikan bagi
masyarakat miskin memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang peduli rakyat
kecil.
- Kontinuitas kepemimpinan – Dengan menyebut program ini
sebagai kelanjutan dari upaya presiden sebelumnya, Prabowo tampil sebagai
pemimpin yang menghargai kesinambungan.
Dampak terhadap Citra Prabowo
Jika berhasil, program Sekolah Rakyat berpotensi menjadi legacy
politik yang memperkuat citra Prabowo sebagai presiden pekerja keras,
visioner, dan pro-rakyat.
Namun, ada tantangan besar yang membayangi:
- Kualitas implementasi harus terjaga. Jika sekolah
hanya sekadar berdiri tanpa mutu, kritik bisa kembali menguat.
- Ekspektasi publik meningkat. Rakyat akan menunggu bukti
nyata di bidang lain, bukan hanya pendidikan.
- Isu politisasi bisa muncul. Lawan politik
mungkin menuding program ini digunakan untuk membangun popularitas.
Kesimpulan: Kritik Jadi Momentum
Pernyataan Prabowo bahwa para pengkritiknya sebaiknya “terjun langsung ke
masyarakat” adalah pesan politik yang kuat. Ia ingin menegaskan bahwa
pemerintahannya bergerak dengan hasil konkret, bukan sekadar wacana.
Dengan menjadikan Sekolah Rakyat sebagai bukti kerja nyata, Prabowo
berhasil mengubah kritik yang melemahkan menjadi momentum politik untuk
memperkuat citranya di mata publik.
Jika konsistensi program ini terjaga, Prabowo tak hanya akan dikenang sebagai presiden yang pandai berpidato, tetapi juga sebagai pemimpin yang menorehkan warisan nyata bagi rakyat kecil Indonesia.
Sumber : CNN indonesia